Mengenal lebih dalam apa itu: Binge-Eating Disorder
Kamu pernah bermasalah dengan pola makanmu? pernah kurang nafsu makan sampai berhari-hari? Atau pernah makan dengan porsi yang banyak lalu merasa bersalah? Mungkin saja hal tersebut adalah tanda-tanda kamu mengidap Binge-Eating Disorder. Apa itu Binge-Eating Disorder? Sekarang, mari kita simak lebih dalam apa itu Binge-Eating Disorder!
Binge-Eating Disorder adalah definisi jenis gangguan kepribadian pola makan baru
Binge-Eating Disorder (BED) secara umum adalah sebuah gangguan dimana individu tidak dapat menghentikan makan hingga lambung benar-benar terisi penuh hingga mengganggu individu tersebut. Sebenarnya BED adalah gangguan yang telah diteliti sejak 1994 dan sebelumnya masih bergabung dalam EDNOS (Eating Disorder Not Otherwised Specified) yang sempat disinggung di DSM-4 lalu diteliti pada tahun 2009 hingga pada tahun 2012 dan dipublikasi resmi 2013. Gangguan Binge-Eating Disorder (BED) resmi diperkenalkan pada DSM-5 dan mulai diteliti lebih lanjut oleh para peneliti di dunia hingga saat ini.
Gangguan ini resmi ditegakkan sendiri setelah NIH (National of Institute Health) pada tahun 2009 yang meneliti gangguan secara spesifik dari pola perilaku gangguan makan, kardiologi, pediatri (ilmu kedoteran yang berkaitan dengan anak), dan disparitas kesehatan yang akhirnya resmi diberikan bagian pembahasan khusus di DSM-5. Gangguan ini secara umum biasanya menyerang kaum hawa. Kebanyakan kaum hawa terserang gangguan ini karena image wanita yang makan dengan porsi sedikit, makan dengan kecepatan normal, dan tidak terobsesi oleh makanan.
Perbedaan antara gangguan kepribadian Binge-Eating Disorder dengan Bulimia Nervosa
Seseorang yang mengidap Binge-Eating Disorder (BED) memiliki perbedaan dengan pengidap Bulimia Nervosa yaitu seorang dengan BED tidak memaksa memuntahkan makanan yang telah dikonsumsi. Akan tetapi, pengidap BED akan menyesal, menyendiri, menyalahkan diri sendiri karena telah makan sesuatu dengan melebihi batas yang ia tentukan, tidak jarang pengidapnya akan menderita obesitas.
Bulimia Nervosa sedikit berbeda dengan Binge-Eating Disorder, salah satu paling tampak yaitu Bulimia Nervosa jika waktunya makan, porsi dalam sepiringnya adalah normal, tetapi BED kebalikannya, individu akan memakan porsi lebih dari normal kebanyakan orang dan akan menghabiskannya hingga perut terasa penuh.
Ciri-ciri dari gangguan Binge-Eating Disorder
Individu yang memiliki gejala BED akan menunjukkan gejala yang khas. Ciri-ciri tersebut yaitu:
- Tidak dapat menghentikan makan ketika dihadapkan oleh makanan
- Menghabiskan makanan dengan cepat dalam porsi makanan yang banyak
- Merasa mampu menyelesaikan perasaan stres dengan cara makan
- Tidak pernah puas entah berapa banyak makanan yang dikonsumsi hingga perut benar-benar penuh
- Sering makan secara sembunyi-sembunyi agar terhindar dari perundungan, malu, menjaga image, dan lebih puas mengkonsumsi makanannya
- Sangat menyesal ketika makanan telah habis bahkan terkadang hingga terpukul hingga menyalahkan diri sendiri
Gejala-gejala ini akan menguat dan akan membuat individu menjadi lebih ketergantungan dengan makanan dan tidak dapat dipisahkan oleh makanan dalam setiap waktunya.
Binger-Eating Disorder dan Kehidupan Normal
Kelainan BED tidak hanya semata-mata karena stres ataupun karena lingkungan, tetapi dapat saja karena genetik atau turunan dari anggota keluarga. Selain itu, dapat juga karena efek after diet, yaitu efek ketika individu sebenarnya menginginkan untuk makan pada jam-jam tertentu tetapi terhalang oleh program dietnya. Lalu, individu akan depresi hingga terjadi gangguan BED. Penyebab paling umum adalah faktor lingkungan, individu tidak memiliki manajemen emosi dan tidak dapat dapat menyalurkan masalahnya lalu melampiaskannya kepada makanan.
Mencegah Binge-Eating Disorder bukanlah hal yang impossible
Mencegah hal buruk terjadi adalah hal yang selalu diinginkan oleh setiap orang. Akan tetapi, apakah mencegah seorang untuk tidak mengidap gangguan BED adalah hal yang mungkin? Menurut jurnal Binge Eating Disorder: The Next Generation of Research dan situs Halodoc, individu dapat melakukan kegiatan makan dengan porsi kecil tetapi sering agar sepanjang hari tubuh akan merespon bahwa tubuh kenyang setiap waktu, lalu menyantap makanan yang rendah gula agar terhindar dari diabetes karena durasi makan setiap waktu. Lalu, individu dapat membuat sebuah buku harian makanan tentang berisi apa yang dimakan pada hari ini, menuliskan makanan apa yang dapat cepat lapar individu tersebut dan sebisa mungkin menghindari makanan tersebut.
Daftar Rujukan:
Marian Tafonsky-Kraff PhD, dkk. 2013. Binge Eating Disorder: The Next Generation of Research. Eat Disord. 46:193-207.
Redaksi Halodoc. 2020. Binge Eating Disorder. Kesehatan [Internet]. [Diakses 2020 Jun 7]. Tersedia pada https://www.halodoc.com/kesehatan/binge-eating-disorder.
Teja Ningrum. 2018. Direktori Psikologi: Binge Eating Disorder. Direktori Psikologi [Internet]. [Diakses 7 Juni 2020]. Tersedia pada https://pijarpsikologi.org/binge-eating-disorder.
Comments
Post a Comment